Gerattak Sabbo' (Jembatan
Sabbo') merupakan peninggalan warisan sejarah kerajaan Sambas tempo
dulu yang masih ada sampai sekarang. Jembatan ini membentang di atas
sungai Sambas yang menghubungkan desa Tanjung Mekar dengan desa Dalam Kaum.
Hebatnya, jembatan ini sepenuhnya terbuat dari kayu dan telah berumur
ratusan tahun sehingga menjadikan jembatan Sabbo' ini menjadi situs sejarah yang unik dan menjadi ikon Kota Sambas yang dikenal hingga ke daerah luar.
Jembatan
kayu ini memang sangat vital perannya bagi kehidupan sehari-hari
masyarakat Kota Serambi Mekah (Nama lain Kota Sambas: red) ini
dikarenakan fungsinya yang menghubungkan dua wilayah yang dipisahkan
oleh sungai Sambas kecil, meski tak jauh dari gerattak (jembatan:
red) Sabbo' berdiri kokoh jembatan Batu yang dibangun oleh pemerintah
Hindia Belanda di zaman penjajahannya di daerah ini. Dalam sehari
masyarakat yang berlalu lalang di gerattak Sabbo' ini mencapai
ratusan kali dalam seharinya; baik itu pengguna jalan kaki, pengguna
sepeda, dan sepeda motor yang merupakan kendaraan yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat Kabupaten Sambas khususnya dan di Indonesia
pada umumnya.
Mengingat usianya yang telah mencapai
ratusan tahun, jembatan kayu ini dikhawatirkan akan roboh lagi setelah
beberapa waktu dulu pernah roboh beberapa kali. Hal ini membuat
pemerintah daerah setempat yang dalam hal ini diwakili oleh Bupati
Sambas dr. Hj. Juliarti Djuhardi Alwi. M.Ph memutuskan untuk merenovasi
jembatan ini dengan bahan beton dengan alasan penggunaan jangka panjang.
Keseriusan rencana ini dibuktikan dengan peletakan batu pertama
pembangunan jembatan Sabbo' oleh Menko Perekonomian Ir. H. Hatta Rajasa
yang diselenggarakan pada bulan Juni 2013 lalu.
Gerattak Sabbo tinggal kenangan |
Hingga tulisan ini dibuat gerattak Sabbo' yang menjadi kebanggaan urang
Sambas telah dirobohkan demi sebuah jembatan kokoh nan baru. Hilang
sudah khazanah budaya peninggalan kerjaan Sambas yang hanya tersisa
beberapa. Apakah adanya pembaharuan (pemoderenan) harus menghapuskan
jejak peninggalan sejarah? Penulis merasa berat hati dengan keputusan
yang dilakukan Pemda ini. Seakan Pemda Kabupaten Sambas tidak punya
gagasan maupun alternativ lain untuk membangun jembatan baru dengan
tanpa harus "menghapuskan" keberadaan jembatan Sabbo' yang asli. Apakah
dengan membangun jembatan di sebelahnya, ataupun membangun jembatan yang
di tempat lain yang tentunya tidak menghilangkan eksistensi jembatan
kayu yang satu ini. Karena gerattak Sabbo' hanya lah jembatan kayu yang orang kenal dahulu, dan bukanlah jembatan beton yang sekarang.
Kini, Gerattak Sabbo' hilang ditelan beton. (HP)
0 komentar:
Posting Komentar